Label

Rabu, 19 Juni 2013

(ASKEB 1) Tanda bahaya Kehamilan Trimester I



1. Hiperemesis
Adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari
a.      Faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis:
-        Kemungkinan vili korialis masuk ke dalam darah
-        Faktor alergi
-        Faktor predisposisi, seperti primigrafida dan overdistensi rahim
-        Faktor psikologis, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, ketidaksiapan memiliki anak
b.     Hiperemesis Gravidarum berdasarkan tingkatanya:
-        Tingkat 1
·       Mual muntah terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, terjadi dehidrasi
·       Tekanan Darah menurun, denyut nadi meningkat, naiknya suhu tubuh




-        Tingkat 2
·       Dehidrasi bertambah (turgor kulit berkurang, lidah kering dan kotor, BB menurun, mata cekung)
·       Gangguan sirkulasi darah (Nadi cepat, TD menurun, hemokonsentrasi, oliguria, obstipasi)
·       Gangguan metabolisme (napas bau keton, ikterus)
-        Tingkat 3
·       Dehidrasi makin berat
·       Mual muntah berhenti
·       Terjadi perdarahan di esofagus dan retina
·       Gangguan fungsi lifer (ikterus) yang terus meningkat
·       Penurunan kesadaran, somnolen sampai koma
·       Gangguan saraf berupa enselofalopati Wernickle
c.      Penatalaksanaan
-        Makan sedikit tapi sering
-        Pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur makan biskuit untuk mengurangi mual
-        Setelah makan tidak langsung gosok gigi
-        Menghindari bau – bauan yang dapat merangsang timbulnya mual muntah

2.     Perdarahan

Abortus
a.      Abortus Imminens
Tanda : terjadi perdarahan pada kehamilan muda, namun masih dapat dicegah dengan memberikan terapi hormonal dan antispasmodik serta istirahat.
Jika setelah beberapa minggu perdarahan masih ditemukan dan dua kali tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, maka harus dilakukan kuretase.
b.     Abortus Insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Tanda : terjadi perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban.
Penanganan : kuretase, pemberian obat-obatan uterotonika dan antibiotik
c.      Abortus habitualis (keguguran berulang)
Keguguran berturut-turut selama lebih dari tiga hari
d.     Abortus Inkompletus (keguguran bersisa)
Tanda : terjadi perdarahan pervaginam disertai dengan pengeluaran janin tanpa pengeluaran desidua atau plasenta. Gejalayang menyertai adalah amenore, sakit perut karena kontrraksi, perdarahan yang keluar bisa banyak atau sedikit. Pada pemeriksaan dalam ditemukan ostium yang terbuka dan kadang masih teraba jaringan serta ukuran uterus yang lebih kecil dari usia kehamilan.
Penanganan : jika terdapat tanda-tanda syok maka atasi terlebih dahulu dengan pemberian tranfusi darah dan cairan, kemudian keluarkan jaringan secepatnya dengan metode digital (menggunakan dua jari) atau kuretase, dan selanjutnya berikan obat-obatan uterotonika dan antibiotik.
e.      Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Tanda : perdarahanpervaginam disertai dengan pengeluaran seluruh hasil konsepsi (janin dan desidua) sehingga rahim dalam keadaan kosong

3.     Kehamilan Ektopik

Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan hasil konsepsi tidak berada di dalam endometrium uterus
Keadaan ini akan meningkat menjadi kehamilan ektopik terganggu  (KET) pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan yang terletak di tuba.
Diagnosa dan gejala klinis yang biasanya ditemui :
a.      Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala amenore serta keluhan hamil muda dan gejala hamil lainya.
b.     Pada KET tidak terjadi abortus tuba, maka kemungkinan keluhan tidak begitu berat, hanya ada rasa sakit di perut dan pengeluaran darah per vagina, yang kadang dikacaukan oleh diagnosis abortus biasa. Namun, bila terjadi ruptur tuba, maka gejala akan lebih hebat dan dapat membahayakan jiwa ibu.
c.      Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut, disertai dengan muntaah dan bisa sampai jatuh pingsan
d.     Tanda-tanda akut nyeri abdomen
-        Nyeri tekan yang hebat
-        Muntah, gelisah, pucat anemis
-        Pada pemeriksaan tanda vital didapat denyut nadi yang kecil dan halus serta tekanan darah rendah sampai tidak teratur
e.      Nyeri bahu karena adanya rangsangan ke diafragma
f.      Terdapat tanda Cullen,yaitu adanya warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusat
g.     Penurunan kadar Hb serial (diperiksa setiap satu jam



1 komentar:

  1. terimakasih ilmunya kak :) saran dari saya, askeb selanjutnya menyusul ya kak :D

    BalasHapus