Mola Hidatidosa
Kasus:
Ny H umur 22 tahun hamil 18 minggu
datang ke BPS pada tanggal 24 feb 2012 dengan keluhan flek.
Data yang HARUS
Ditanyakan:
a. Kehamilan
yang pertama, belum pernah keguguran
b. HPHT
9 desember 2011
c. Ibu
belum merasakan gerakan janin
d. Keluhan
: mual muntah berat, perdarahan ngeflek, nyeri perut
e. PP
test tanggal 7 januari 2011
Pemeriksaan Fisik
a. KU
: Baik
b. Tidak
anemis
c. TD:
80/60 mmHg N: 85x/menit
d. Palpasi
: TFU setinggi pusat, ballotement (+), uterus lunak, tidak teraba bagian janin
Pemeriksaan Khusus
USG : tampak jaringan
seperti buah anggur
Diagnosa
Ny H. Umur 22 tahun
G1P0Ah0 hami 18 minggu ballotement (+) dengan mola hidatidosa
DS:
-
Ibu mengatakan bernama Ny. H berumur 22
tahun, hamil yang pertama belum pernah keguguran dan belum pernah melahirkan.
-
Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek
darah
DO
Pemeriksaan fisik:
-
KU baik
-
Tidak anemis
-
TD: 80/60 mmHg N: 85x/menit
-
Palpasi : TFU setinggi pusat,
ballotement (+), uterus lunak, tidak teraba bagian janin
PEMERIKSAAN KHUSUS
USG : tampak jaringan seperti
buah anggur.
PENANGANAN
(Prawiroharjo, 2006)
1. Bila
terjadi syok beri infus RL 500ml ditambah 10 IU oksitosin dengan tetesan 40-60
tpm (sebagai tindakan preventatif terhadap perdarahan hebat dan pengsongan
uterus secara tepat)
2. Cek
Hb, jika terjadi anemia sedang cukup berikan sulfat ferros 600 mg/hari, bila
anemia berat lakukann transfusi
3. Lakukan
kuretasi:
a. Alat
:
- cunam
tampon : 2 buah
- cunam
peluru / tenakulum : 2 buah
- sendok
kuret : 1 set
- penera
kavum uteri
- spekulum
sim’s
- tabung
5 ml dan jarum suntik no. 23 sekali pakai 2 buah
- dilatator
b. Bahan
- Baju
+ kamar tindakan
- Apron
- Kaca
mata pelindung
- Sarung
tangan OTT steril
- Alas
Kaki
- Lampu
sorot
- Mangkok
logam
- Penampung
darah dan jaringan
c. Langkah-langkah
(1)
Instruksi asisten untuk memberikan
sedatif analgetik
(2)
Lakukan kateterisasi
(3)
Lakukan manual ulang untuk menentukan
bukaan servik, besar arah dan konsistensi uterus
(4)
Bersihkan dan lakukan dekontaminasi
sarung tangan dengan larutan klorin 0.5 %
(5)
Pakai sarung tangan steril yang baru
(6)
Masukkan spekulum sim’s / L secara
vertikal ke dalam vagina, setelah itu putar kebawah sehingga posisi menjadi
transversal
(7)
Mininta asisten untuk menahan spekulum
bawah pada posisinya
(8)
Dengan sedikit menarik spekulum bawah,
masukkan bilah spekulum atas secara vertikal kemudian diputar dan tarik ke atas
hingga jelas terlihat servik
(9)
Minta asisten untuk memegang spekulum
atas pada posisinya
(10) Bersihkan
jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas antiseptik yang dijepit dengan
tampon), tentukan bagian servik yang dijepit (jam 11 dan 13), lalu jepit dengan
tenakulum
(11) Setelah
penjepit terpasang baik keluarkan spekulum atas
(12) Lakukan
pemeriksaan kedalam dan lengkung uterus dengan penerapan kavum uteri, pegang
gagang tenakulum, masukkan klem ovum yang sesuai dengann bukaannservik sehingga
menyentuh fundus:
- Bila
dilatasi serviks (cukup besar lakukan pengambilan jaringan dengan klen ovum)
- Pilih
klem ovum yang mempunyai permukaan cincin yang halus dan rata agar tidak
melukai dinding dalam uterus
- Keluarkan
klem ovum jika dirasakan sudah tidak lagi jaringan yang terjepit atau keluar
(13) Pegang
gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk, masukkan ujung sendok kuret
melalui kanalis servisi kedalam uterus hingga menyentuh fundus uteri
(14) Lakukan
kerokan dinding uterus secara sistematis dan searah jarum jam hingga bersih
-
Untuk dinding kavum uteri masukkan
sendok kuret sesuai dengan lengkung uteri, setelah mencapai fundus putar gagang
sendok 180O, baru lakukan pengerokan.
(15) Keluarkan
semua jaringan dan bersihkan darah yang mengenangi lumen vagina bagian belakang
(16) Lepaskan
jepitan tenakulum pada serviks
(17) Lepaskan
tenakulum bawah
(18) Kumpulkan
jaringan untuk dikirim ke laboratorium patologi
(19) Dekontaminasi
dan cuci tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar