2. “lidah seorang yang bijak, berada di belakang hatinya, namun lidah pendusta, berada didepan hatinya.”
3. Sahabat yang beriman, ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang seti, bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati, menjadi pendorong iman.
4. Mengapa kau masih diam menyulam resah di tikar sepi. Mengapa biarkan sepi mengulit diri, sedang masa perlu di isi.
5. Mengapa kau biarkan masa pergi, dan masih tangisi memori lalu sedangkan kau tau masa takkan kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar